watch sexy videos at nza-vids!
WWW.CERITAINDO.SEXTGEM.COM

Find us On Facebook and Twitter
facebook.jpg | twitter.jpg

ANAK MANTAN IBU KOST

Pengalaman aku kali ini berawal beberapa tahun
yang lalu, sekitar tahun 1993 – 1996. Saat itu aku
baru saja mendapatkan kerjaku di kota Surabaya
sehingga untuk mendapatkan rumah dalam
waktu dekat tidak mungkin aku lakukan karena
terus terang saja, aku belum mendapatkan
tabungan yang cukup untuk membeli rumah.
Akhirnya aku putuskan untuk kost didaerah
dekat kantor.
Akhirnya aku dapatkan tempat kost yang aku
inginkan, perlu pembaca ketahui, nenek kostku
mempunyai cucu perempuan yang saat itu
masih berada dibawah bangku SMP, sebut saja
namanya Endah. Endah adalah sosok yang
mengasyikkan jika dilihat, walaupun dia masih
dibangku SMP, Endah mempunyai bentuk tubuh
yang montok dan setelah aku banding-
bandingkan, Endah mirip dengan seorang
selebitris di Indonesia yang masih single sampai
sekarang. Oya, sebelumnya namaku Dandy, 30
tahun seorang karyawan di salah satu
perusahaan di Surabaya.
Singkat cerita, tanpa terasa 2 tahun sudah aku
menjalani masa kostku dan karena aku termasuk
orang yang supel, aku cepat beradaptasi dengan
lingkungan sekitarnya. Dan karakter aku itu
membuat Endah yang semakin hari semakin
ranum dan sexy, tergila-gila dengan aku. Sampai
suatu hari aku beranikan diri untuk mencium
bibirnya, diluar dugaanku Endah membalas
dengan buasnya. Sampai akhirnya aktivitas itu
menjadi kegiatan rutin antara aku dengan Endah,
sepulang kantor atau memanfaatkan waktu-
waktu sepi di kost-kostan. Setiap melakukan hal
itu, tanganku yang bandel juga tidak lupa
menyelinap di balik CD nya dan sedikit
menggesek-gesekan jari telunjukku di ujung
clitorisnya. Dan walaupun aku hanya
menggesekkan adik kecilku tetapi setiap aktivitas
itu, aku selalu mencapai klimaks. 4 tahun
ternyata waktu yang sedikit untuk menikmati hal
itu. Sampai akhirnya aku harus keluar dari kost-
kostan dan Endah harus kuliah di kota dingin
Malang.
Setelah sekian tahun lamanya aku tidak
mendengar kabar tentang Endah, di tahun 2001
aku iseng-iseng call Endah di rumahnya dan
walhasil dari obrolan pertama di telepon
tersebut, aku dapatkan nomor phone dia di
Malang dan juga dia memberikan nomor HP.
Akhirnya kita berdua sering kontak via telephone,
walaupun aku sudah berstatus nggak bujang
lagi, tetapi dia tetap saja bilang kalau masih
sayang sama aku. Sampai akhirnya kita janjian
untuk ketemu saat dia week end, karena setiap
hari itu Endah selalu rajin pulang ke Surabaya.
Pucuk ditunggu ulam pun tiba, dengan perasaan
deg-degan akhirnya aku bertemu dengan sosok
Endah yang dulu masih lugu dan centil, sekarang
tumbuh menjadi gadis yang sexy, sintal dengan
ukuran bra 34. Waw, semakin aku menelan
ludah setiap melihat tubuhnya yang sexy.
“Mas Dandy, gimana khabarnya,” tanya Endah
merusak pikiranku yang jorok.
“Ee.. baik, bagaimana dengan kamu?” jawabku
gugup.
Kita berdua bercerita panjang lebar setelah
sekaian lama nggak ketemu, Sampai akhirnya
aku harus antar dia balik ke rumahnya di
sUrabaya.
“En, kamu sudah punya pacar..?” tanyaku.
“Lagi blank nih Mas.. ” jawab Endha tangkas
“O yah, kamu masih inget nggak saat aku ajarin
kamu berciuman dulu?” godaku.
“Ihh, Mas Dandy emang bandel kok,” sambil
mencubit lenganku.
“Aow..,” aku meringis kesakitan.
“Kamu mau nggak kalau aku terusin
pelajarannya,” tanyaku sekali lagi.
“Mau aja asal Mas yang ajarin,” jawaban Endah
membuat aku merinding.
Setelah kita bercanda dan bercerita panjang
lebar, akhirnya aku menawarkan diri untuk
ketemu minggu depannya lagi.
“Endah, minggu depan ketemu lagi yuk,” ajakku.
“Boleh deh Mas..,” jawab Endah dengan ceria.
“Tapi nginep ya di hotel?” godaku.
“Lho ngapain?” Endah balas bertanya.
“Katanya mau lanjutin pelajarannya..” aku
mencoba memancing .
“Nakaall Mas Dandy.. nih.”
Tanpa terasa akhirnya Endah harus turun di
dekat rumahnya.
“Ma kasih ya Mas, sampai ketemu minggu
depan,” sambil pamit Endah mengecup pipiku.
Alamak, darah mudaku bergejolak menerima
sentuhan bibirnya yang mungil. Aku perhatikan
lenggak-lenggok pinggulnya meninggalkan
mobil starletku, sembari aku membayangkan
seandainya aku bisa menikmati tubuh kamu
Endah, duh betapa bahagainya diriku.
Satu minggu tanpa terasa aku lewatin, sampailah
aku ketemu dengan Endah. Kali ini aku sudah
booking hotel berbintang di pinggiran kota untuk
satu malam. Tepat pukul 16.30, sepulang kantor
aku bergegas mengemasi pekerjaan aku dan
meluncur di tempat yang sudah kita sepakati
bersama.
Bulu kudukku merinding saat dia memasuki
mobilku, parfumnya yang harum sontak
menggugah saraf kelaki-lakianku.
Tanpa pikir panjang, aku segera meluncur
menuju hotel yang sudah aku booking sehari
sebelumnya. Jujur saja, buat Endah ini adalah hal
yang pertama masuk di hotel, sehingga dia
sedikit kaku untuk lingkungan yang ada. Setelah
chek ni, aku bergegas menuju lift untuk
langsung ke kamar.
“Mas, aku mau mandi dulu ya..?” pinta Endah.
“Oke silahkan, apa mau aku mandiin,” godaku.
“Nggak ah, nakal Mas Dandy nih..” sambil
menjawab seperti itu, Endah bergegas menuju
kamar mandi, dengan dibalut sehelai handuk,
Endah berjalan gontai menuju kamar mandi.
Mataku benar-benar tidak bisa berkedip melihat
pemandangan tubuh Endah yang benar-benar
menggairahkan. Pikiranku melayang saat
membayangkan kemolekan tubuhnya.
20 menit berikutnya Endah keluar kamar mandi
dengan menggunakan gaun tidur yang tipis,
hingga membuat darah sex aku naik ke ubun-
ubun. Akan tetapi aku berusaha mengendalikan
gejolak nafsuku di depan Endah karena memang
di depan dia, aku adalah figur seorang kakak
yang baik.
“O ya Endah, kamu mau makan apa sekalian
pesannya,” tanyaku untuk menutupi gejolak
bathinku.
“Terserah Mas deh,” jawabnya.
Singkat cerita, waktu sudah menunjukkan pukul
20.15 menit dan tanpa terasa kami sudah
bercerita panjang lebar, untuk sekedar melepas
kangen. Kita berdua bercengkrama, bercanda
cerita tentang apapun, sampai akhirnya..
“En, kamu serius mau lanjutin pelajarannya,”
tanyaku serius.
“He eh Mas Dandy,” jawabnya.
“Endah..” aku tidak meneruskan pertanyaanku
karena dengan cepat aku langsung menyerbu
bibir Endah yang mungil.
“Mas..” Endah mendesah sambil memeluk
badanku erat, tangannya yang bandel mulai
meraba daerah sensitifku, sesekali memainkan
rambutku. Endah mengelus kudukku sehingga
membuat aku terangsang hebat.
Lidah Endah yang nakal, sesekali mengimbangi
lidahku yag menjelajah seluruh bibirnya.
Jemariku mulai bergerilya untuk melepas pengait
BH Endah. Pengait BH nya terlepas,
“Mas.. kamu memang guru yang baik,” sambil
aku benamkan dalam-dalam wajahku dalam
belahan payudaranya yang montok.
Sekitar 15 aku bercumbu dengan Endah, aku
semakin penasaran dengan apa yang ada dibalik
CD nya. Dengan perlahan aku mulai berusaha
membuka CD yang dikenakan oleh Endah dan
kegiatan aku semakin mudah karena Endah
berusaha mengangkat pantatnya sehingga
memudahkan aku untuk mempreteli CD nya.
Alamak! bulu yang tumbuh masih halus sekali
dan baunya wow.. ranum sekali segar, tanpa
berpikir panjang aku segera membuka kedua
pahanya dan mengunci dengan lenganku
sehingga vagina Endah yang masih merah
terpampang jelas didepan mataku. Dengan
usapan halus, lidahku yang bandel mulai
menjelajahi setiap mm permukaan vagina
Endah.
“Oh.. Mas Dandy.. asyik sekali Mas.. ughh,” rintih
Endah saat lidahku mulai nakal menguak lubang
surganya. Tubuh Endah seperti cacing
kepanasan menerima setiapa jilatan lidahku,
hisapan lidahku dan sesekali mengangkat
pantatnya saat lidahku masuk dalam-dalam
lubang vaginanya. Sesekali tangannya meremas
rambutku yang sedikit gondrong, dan hal itu
membuat gairahku semakin naik.
“Mas Dandy.. enak sekali Mas.. oh.. kenapa
nggak dulu-dulu Mas,” rengek Endah sambil
melihat lidahku sedang mengerjai vaginanya.
Clitorisnya yang semakin membesar
memudahkanku untuk membuat Endah
melayang. Ternyata Endah type orang yang
mudah orgasme terbukti 15 menit pertama dia
mengerang sambil menaik turunkan pantatnya.
“Mas.. Mas Dandy, Endah kebelet pipis Mas..
aduh,” rintih Enda.
“Pipis aja sayang di mulut Mas..” jawabku.
“Mas.. aduh.. Endah nggak kuat..” Endah
menjerit lirih sambil menggapitkan kedua
pahanya di kepalaku. Dengan cekatan aku
langsung membuka lebar mulutku dan cairan
yang keluar begitu banyak sehingga aku
merasakan minum air putih.
“Aduh Mas Dandy.. sudah sayang.. uh.. nikmat
sekali Mas, kamu memang pandai dalam
bercinta aakhh..” kata Endah. Aku tidak
mendengar kan rintihannya, karena aku
berkonsentrasi untuk ronde berikutnya karena
aku ingin Endah merasakan nikmatnya bercinta
dengan aku.
Setelah cairan yang keluar aku berihkan dengan
cara aku jilatin, Endah kembali terangsang saat
clitorisnya aku gesek dengan batang
kemaluanku.
“Wow.. panjang sekali Mas Dandy.. aku suka
banget.”
Endah mulai menjilati dan mengulum batang
kemaluanku, sepertinya dia sangat pandai
mengoral cowok.
“Aakhh.. Endah.. kamu pinter tuh,” erangku.
Endah tidak menjawab pujianku, dia semakin
lahap menelan dan mengulum serta meghisap
penisku, aku merem melek setiap penisku
masuk dalam mulutnya.
Dasar aku, dengan kecepatan yang tidak diduga,
aku langsung meraih selangkangan Endah
sehingga posisi kamu menjadi 69. Kita berdua
saling membuat rangsangan pada daerah-
daerah yang sensitif.
Tidak selang berapa lama,
“Mmm, Mas Dandy.. aku.. pipis lagi.. oh..” Endah
menggelepar kedua kalinya menerima serangan
lidahku dan aku tidak tinggal diam, segera aku
membalikan tubuh Endah dihadapanku dan,
“Endah kamu masih virgin?” tanyaku.
“Mungkin sudah tidak Mas,?” jawab Endah.
Aku sedikit kaget sembari bertanya, “Siapa yang
lakukan pertama?”
“Aku pernah jatuh Mas, terus ngeluarin darah.”
Sambil membisikna kata mesra, aku berusaha
mencari lubang untuk adik kecilku yang sudah
mulai menegang 7 kali lipat dari biasanya.
Dengan bantuan sisa cairan yang masih ada di
sekitar vagina Endah, penisku mulai mencari
lubangnya dan bless.
“Mas Dandy.. enak sekali sayang.”
Endah membantu mempermudah aku untuk
memasukan penisku, sambil mendekap
tubuhku, dia mulai memutar pinggulnya,
sehingga penisku terasa ada yang memijit.
“Ooh.. Mas Dandy, kenapa tidak dari dulu kau
berikan kenikmatan ini padaku..” Endah
berkelenjotan menerima sodokan penisku.
“Crek crekk crek” penisku keluar masuk dalam
lubang vaginanya yang sudah mulai becek dan
basah kuyup.
“Mas.. Endah, pipis lagi.. ahh..” Endah menjerit
panjang saat orgasme yang ketiga diraihnya.
Aku sudah tidak mempedulikan keadaan dia
yang masih lemas setelah 3 kali orgasme, aku
langsung membalik tubuh Endah sehingga posisi
Endah sekarang seperti doggi style. Dengan
leluasa aku bisa mengentot Endah dari belakang
dengan keringat bercucuran.
“Mas.. kamu memang jago.. ooh.. uughh..”
Endah merintih saat penisku masuk semua
sampai pangkal batang kemaluanku. Tangannya
yang halus hanya bisa mencengkeran seprei
hotel saat menahan kenikmatan yang aku
berikan. Pikiranku hanya satu, aku harus bisa
memberikan kepuasan yang abadi untuk Endah,
sehingga kalau dia butuh lagi pasti mencariku.
45 menit sudah pergumulan ini terjadi, entah
berapa kali sudah Endah orgasme. Sampai
akhirnya aku sendiri sudah merasakan klimaks
sudah di ubun-ubun.
“Endah.. Mas mau keluar nih..,” rintihku.
“Iya Mas, jangan dikeluarin didalam ya Mas..,”
pinta Endah.
“Iyaa.. sayang.. duh, tubuh kamu benar-benar
montok sayang.. uughh.”
Aku merintih saat dia mulai meggoyang untuk
ke sekian kalinya, gila gadis muda yang dulu aku
kenal masih lugu, sekarang sudah menjadi
pasanganku untuk bercinta.
“Endah.. ohh Mas keluar..,” secepat kilat aku
mencabut penisku dan mengarahkan ke mulut
Endah.
“Aowww..” spermaku muncrat diwajah Endah.
Endah menjilati penisku dengn lahap sampai
tidak tesisa sedikitpun spermaku yang keluar.
“Mas, kamu memang guru jempolan.. aku
sudah 9 kali orgasme, Mas Dandy baru sekali..
kamu hebat Mas,” cerita Endah.
“Kamu suka sayang,” tanyaku.
“Suka banget, kamu maukan selalu berikan
kenikmatan itu untukku?” balas Endah bertanya.
“Iya sayang, aku janji memberikan kenikmatan
itu.”
Endah memelukku dan membimbing aku untuk
ke kamar mandi, dan dalam kamar mandipun
aku juga melakukan lagi sampai pukul 3 dini hari.
Sangat romantis bercinta dengan mantan anak
ibu kost, karena dia juga baru pertama ini
mengalami orgasme yang luar biasa dan sampai
sekarang aku masih kontak-kontak sama dia,
tepatnya saat dia butuh, aku segera atur
jadwalku.


Adult | GO HOME | Exit
1/1122
U-ON

inc Powered by Xtgem.com